This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 22 November 2022

qurban

 Arti Kurban Menurut Bahasa, Begini Penjelasannya

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Jumat, 24 Sep 2021 18:00 WIB
1 komentar
BAGIKAN  




URL telah disalin

Foto: AP/Majdi Mohammed/Arti Kurban Menurut Bahasa, Begini Penjelasannya.
Jakarta - Menurut bahasa, kata kurban berasal dari bahasa Arab yakni qoroba, yaqrobu, qurban, qurbanan, qirbanan, dan uban wa qurbanan yang mengandung arti dekat. Sementara itu, secara istilah kata kurban berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti yang dilansir dari situs Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPP) Kabupaten Cilacap.
Dalam pengertian sehari-hari, kata kurban juga sebenarnya diambil dari kata udhhiyah. Kata ini merupakan bentuk jamak dari kata dhahiyyah yang artinya sembelihan pada waktu dhuha tanggal 10- 13 Dzulhijjah. Menurut situs Fisip Universitas Mulawarman (Unmul) akar kata inilah yang melahirkan istilah Idul Adha atau lebaran haji.

Baca juga:
Apa Arti Qurban dalam Raya Idul Adha? Ini Hukum dan Ketentuannya
Seiring dengan berjalannya waktu, kata kurban kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan penyesuaian ejaan dan perkembangan makna. Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kurban bermakna persembahan kepada Allah, seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari lebaran haji.


Perintah berkurban ini sudah diterangkan dalam salah satu firman Allah melalui surat Al Hajj ayat 34 yang berbunyi,

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Artinya: "Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)."

Baca juga:
Asmaul Husna Al Akhir dan Artinya dalam Al Quran, Berikut Penjelasannya
Berdasarkan ayat di atas, kurban dianjurkan bagi tiap muslim yang mampu. Melalui kurban juga bisa meningkatkan pengorbanan untuk kepentingan agama Allah dan menenangkan jiwa sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan berikut,

ا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Artinya: "Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkan lah jiwa dengan berqurban." (HR Tirmidzi).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut bahasa kurban berarti perwujudan pengorbanan kita sebagai umat muslim dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat ya, Sahabat Hikmah!



Baca artikel detikedu, "Arti Kurban Menurut Bahasa, Begini Penjelasannya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5738327/arti-kurban-menurut-bahasa-begini-penjelasannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

rukun ibadah haji

 

6 Rukun Haji: Pengertian Haji, Syarat Haji, dan Keutamaannya

Rukun Haji
Written by Nandy

Rukun Haji: Pengertian, Rukun, Syarat, dan Keutamaannya  – Haji adalah rukun islam yang terakhir. Sebagai muslim yang taat tentunya ingin mengerjakan semua lima rukun Islam, syahadat, sholat, zakat, puasa dan pergi haji. Namun tidak semua orang diwajibkan untuk melakukan ibadah haji.

Orang yang diwajibkan untuk ibadah haji adalah orang yang mampu secara materi dan juga secara fisik. Dalam mengerjakan haji tentunya seseorang harus paham akan syarat, rukun haji dan tata caranya. Jika seseorang tersebut tidak memenuhi syarat dan rukunnya, maka ibadah haji yang dilakukan tidak sah. Tulisan di bawah ini akan membahas apa itu haji, apa saja syarat dan hukumnya dan juga keutamaan melakukan ibadah haji.

Rukun HajiPengertian Haji 

Haji merupakan berasal dari bahasa Arab ‘hajj’ yang dalam bahasa Indonesia mengunjungi atau menuju. Namun banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai ziarah islam tahunan. Ziarah tersebut dilakukan di kota Mekah, Arab, kota paling suci bagi umat Islam. Kata ‘haji’ ini mirip dengan bahasa ibrani yang memiliki bunyi sama dan memiliki arti ‘hari libur’.

Dari akar semiotika, memiliki arti ‘mengelilingi, berkeliling’. Dalam tradisi orang yahudi, pengantin wanitanya akan mengelilingi pengantin pria selama upacara pernikahan. Demikian dalam Islam, orang yang melakukan ibadah haji akan mengelilingi Ka’bah.

Pola haji saat ini ditetapkan oleh Nabi Muhammad. namun, berdasarkan Al-Quran. unsur haji sudah mulai dikenal pada zaman Nabi Ibrahim. Menurut tradisi islam, Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan istrinya yaitu siti hajar dan putranya Ismail di gurun.

Pada saat itu Siti Hajar kebingungan untuk mencari air, sehingga dia berlari-lari kecil diantara dua bukit Safa dan Marwah namun tidak juga menemukannya. Lalu Ismail kecil menggaruk-garuk tanah dan air mancur muncul di bawah kakinya. Nabi Ibrahim pun diperintahkan untuk membangun ka’bah, ia melakukannya dengan bantuan Ismail.

Kisah ini tertera dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 124 sampai 127 yang berbunyi,

وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”

 

وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah makam Ibrahim itu tempat sholat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkan lah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”

 

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikan lah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

puasa senen kemis

 13 Keutamaan Puasa Senin Kamis, Pintu Surga Ar Rayyan Menanti

Kristina - detikEdu
Rabu, 07 Sep 2022 21:00 WIB
0 komentar
BAGIKAN  




URL telah disalin

Ilustrasi puasa Senin Kamis. Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaLepeshkina
Jakarta - Puasa Senin Kamis adalah ibadah sunnah yang jarang ditinggalkan Rasulullah SAW selama hidupnya. Salah satu keutamaan bagi orang yang berpuasa adalah dibukakan pintu surga Ar Rayyan.
Menurut sebuah hadits yang berasal dari Aisyah RA, Rasulullah SAW begitu antusias dalam melaksanakan puasa Senin Kamis dan selalu menanti datangnya puasa tersebut.

Baca juga:
Niat Puasa Senin Kamis dan Doa Berbukanya Lengkap
Dari Aisyah RA ia mengatakan: "Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis." (HR Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)


Aisyah RA juga mengatakan, "Rasulullah SAW selalu menunggu-nunggu saat berpuasa pada hari Senin dan Kamis." (HR Ahmad)

Keistimewaan Hari Senin Kamis
Senin dan Kamis adalah hari yang istimewa. Mahmud Ahmad Mustafa mengatakan dalam buku Puasa Senin-Kamis, kedua hari tersebut adalah hari diperiksanya amal seseorang.

Pendapat ini bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa." (HR Tirmidzi)

Selain itu, ada sejumlah keutamaan hari Senin Kamis sebagaimana disebutkan Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari dalam buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah, berikut di antaranya:

Senin adalah hari diturunkannya Al-Qur'an.
Senin adalah hari kelahiran Rasulullah SAW.
Senin adalah hari penetapan kerasulan Muhammad SAW.
Senin dan Kamis adalah hari pemeriksaan dan pelaporan amal manusia.
Senin dan Kamis adalah hari dibukanya pintu-pintu surga.
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Mengutip buku Insiden Surga pada Hari Senin dan Kamis yang disusun oleh Ridhoul Wahidi, berikut keutamaan puasa Senin Kamis:

1. Mendapat Ampunan dan Pahala Besar
Allah SWT akan mengampuni dosa orang-orang yang mengerjakan puasa Senin Kamis. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Seluruh amal manusia dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dua kali dalam sepekan. Yaitu pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka, 'Tinggalkanlah dahulu kedua orang ini, sampai mereka berdamai'." (HR Muslim)

2. Mendapat Gelar Takwa
Ridhoul Wahidi menerangkan, siapa saja yang melaksanakan puasa sunnah, termasuk puasa Senin Kamis dengan ikhlas dan melaksankan semua syarat, rukun, dan ketentuannya, maka ia akan mendapatkan gelar takwa.

Dalam hal ini, Allah SWT akan memberikan jalan keluar yang mudah bagi hamba-Nya yang bertakwa. Sebagaimana Dia berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢

Artinya: " Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya." (QS Thalaq: 2)

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا ٤

Artinya: "Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya." (QS Thalaq: 4)

3. Pahala Dilipatgandakan
Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda,

"Semua amalan Bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku (Allah), dan Aku-lah yang membalasnya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada harumnya minyak wangi." (HR Bukhari)

4. Bau Mulutnya Harum
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari minyak kesturi. Sesungguhnya dia menahan syahwat, makanan dan minumannya demi Aku. Maka puasa itu adalah milik-Ku, Aku-lah yang akan memberikan pahalanya. Setiap kebaikan itu senilai dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya." (HR Malik)

5. Memperoleh Dua Kegembiraan
Orang yang berpuasa akan memperoleh dua kegembiraan yang belum pernah mereka dapatkan selain mengerjakan puasa. Kegembiraan tersebut diperoleh pada dua waktu, yakni saat berbuka dan saat bertemu dengan Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari.

6. Surga Rayyan bagi yang Berpuasa
Allah SWT telah mempersiapkan surga khusus untuk orang-orang yang mengerjakan puasa. Surga tersebut bernama Rayyan. Hal ini merujuk pada sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Shal.

"Dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan ar-Rayyan, yang pada hari kiamat tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka, 'Mana para shaimun?' Maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak adkan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut." (HR Bukhari Muslim)

Baca juga:
Ar Rayyan, Pintu Surga Khusus Bagi Orang yang Puasa
7. Menjadi Amalan yang Tidak Ada Tandingannya
Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Umamah, ia berkata, "Wahai Rasulullah SAW, perintahkanlah aku dengan suatu amal." Beliau bersabda, 'Hendaklah kamu berpuasa, karena ia tidak ada bandingannya.'" (HR Nasa'i)

8. Lima Perkara yang Diberikan kepada Umat Muhammad
Puasa termasuk lima perkara yang diberikan kepada umat Muhammad dan tidak diberikan kepada umat sebelumnya. Di antara perkara tersebut adalah Allah memerintahkan kepada para malaikat agar memintakan ampun kepada orang yang berpuasa dan bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih harum dari minyak misik.

9. Puasa Menghapus Fitnah
Puasa termasuk amalan yang dapat menghapus dosa yang pernah dilakukan, seperti menghapus dosa-dosa kecil. Hal ini mengacu pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Kala itu Umar menanyakan tentang riwayat fitnah. Dia mendengar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa fitnah tersebut dapat dihapuskan oleh salat, puasa, dan zakat.

10. Zakat bagi Tubuh
Setiap anggota badan ada zakatnya dan zakat badan adalah puasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap sesuatu itu ada zakatnya dan zakatnya tubuh adalah berpuasa." Dan dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda, "Puasa adalah setengah dari kesabaran." (HR Ibnu Majah)

11. Memberikan Syafaat
Puasa akan memberikan syafaat seperti halnya Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa dan Al-Qur'an kelak pada hari kiamat akan memberi syafaat kepada seorang hamba. Puasa berkata, 'Duhai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya.'

Dan Al-Qur'an berkata, 'Aku telah menahannya dari tidur di malam hari, izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya,' Beliau melanjutkan sabdanya, 'Maka mereka berdua (puasa dan Al-Qur'an) pun akhirnya memberi syafaat kepadanya." (HR Ahmad)

12. Dijauhkan dari Api Neraka
Keutamaan lain bagi orang yang berpuasa adalah akan dijauhkan dari api neraka. Disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim." (HR Muslim)

13. Mendapatkan Cinta dari Allah
Puasa Senin Kamis termasuk amalan yang dapat melengkapi perkara-perkara wajib. Selain itu, puasa sunnah juga dapat meningkatkan derajat seseorang menjadi wali Allah yang terdepan.

Disebutkan dalam hadits qudsi, "Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku melindunginya." (HR Bukhari)



Baca artikel detikedu, "13 Keutamaan Puasa Senin Kamis, Pintu Surga Ar Rayyan Menanti" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6278773/13-keutamaan-puasa-senin-kamis-pintu-surga-ar-rayyan-menanti.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

silatuh rahmi

 

Pengertian Silaturahmi dan 15 Manfaatnya

Written by ziaggi

Silaturahmi adalah – Silaturahmi adalah mempererat tali persahabatan yang sering dilakukan, terutama bagi umat Islam saat sedang melaksanakan hari raya Idul Fitri. Silaturahmi adalah salah satu ajaran yang diperintahkan oleh Allah. Dalam sebuah hadits bahkan Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang menyambung tali silaturahim adalah orang yang beriman kepada hari akhir.

Dengan begitu, ternyata banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan. Sekarang, mari kita cari tahu apa saja manfaat persahabatan jika dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.

Silaturahmi sangat populer saat Idul Fitri karena biasanya menurut tradisi tahunan hari raya, banyak orang yang kembali ke kampung halaman atau kampung halaman. Inilah mengapa ini adalah waktu terbaik untuk terhubung dengan keluarga dan orang-orang terkasih yang mungkin sudah lama tidak bertemu.

Manfaat Silaturahmi menurut Syariah juga merupakan praktik utama karena dapat membantu menghubungkan berbagai hal yang telah terputus. Lebih mudah mengampuni dosa di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala daripada mengampuni dosa yang disebabkan oleh kesalahan antar manusia. Subhanahu Wa Ta’ala adalah lafadz yang artinya “Suci dan Maha Agung”.

Tapi tahukah Anda bahwa Grameds, di balik semua itu, silaturahmi memiliki manfaat yang tak kalah menakjubkan untuk kesehatan fisik, mental, dan agama?

Mengenal Silaturahmi dalam Islam

Manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa. Seringkali, ini dapat menyebabkan putusnya suatu hubungan. Untuk menyambung tali yang putus, umat Islam dihimbau untuk tetap bersilaturahmi.

Secara bahasa, silaturahmi berasal dari kata shilah yang berarti hubungan dan rahim yang berarti kerabat. Rahim sendiri juga berasal dari kata Ar Rahmah yang berarti kasih sayang atau kekeluargaan.

Hal ini sebagaimana dalam salah satu hadits, yang artinya: “Bukanlah bersilaturahmi orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahmi adalah yang menyambung apa yang putus.” (HR Bukhari)

Manfaat Silaturahmi Menurut Islam

1. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Membangun silaturahmi dengan sesama juga merupakan salah satu cara kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasalnya, ketika kita ingin melanjutkan silaturahmi dan memperlakukan orang dengan baik, itu berarti kita telah memenuhi perintah Allah SWT. Dalam riwayat Abu Hurairah ia mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung denganMu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu.”

Menyambung silaturahmi dengan orang yang telah memutuskan tali silaturahmi merupakan akhlak terpuji yang sangat disukai oleh Allah.

Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat?

Maafkan orang yang pernah menganiaya ilmu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu.”

Sedangkan seseorang yang suka memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai “perusak” kehidupan.

Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam salah satu surat Alquran berikut ini, Allah SWT berfirman:

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)?

Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka,” (QS. Muhammad:22-23).

Karena menyambung tali silaturahmi merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT, maka dengan menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak yang terpuji.

qurban

  Arti Kurban Menurut Bahasa, Begini Penjelasannya Rahma Indina Harbani - detikEdu Jumat, 24 Sep 2021 18:00 WIB 1 komentar BAGIKAN   URL tel...